Belajar

  السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Alhamdulillah ketemu lagi rekan-rekan, kali saya ingin tulis singkat saja. Sebenarnya sudah banyak sekali tulisan soal bagaimana membuat Arduino Sistem Minimum/Minimum System Arduino. Cuma saya ingin menunjukkan ke rekan-rekan bagaimana  Minimum System Arduino versi saya.  Kedepan saya akan sering menggunakan papan PCB  Minimum System Arduino dengan SHEILD khusus yang saya buat.  Setelah beberapa kali membuat rangkaian elektronik, rasanya metode penggunaan SHIELD seperti nya lebih ekonomis.  Dan sekarang banyak komponen terutama mikrokontroller yang mulai langka dan harganya pun terus merangkak naik. Untuk skemanya standart saja, mendukung bootloader "Minicore" karena VCC bisa diset 5V & 3V3 dengan clock int 8MHZ. Seperti biasa untuk PCB saya gunakan lubang-lubang. Contoh hasil jadinya dan kalau kita pasang SHIELD nya. Jadi bisa ditumpuk, model sandwich seperti foto disamping ini. Selain itu memudahkan saya dalam memb

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Tulisan ini adalah sambungan TV Game 3in1 kemarin. Kalau anda jeli pasti anda akan curiga, kenapa di PCB nya ada 2 resistor tambahan, jumper dan header. Dan inilah jawabannya. TV Game ke 2 adalah........ "PACMAN" 👏🏼✨🎊🎉 Tapi ini Pacman versi hitam-putih ya 😁 Beda dengan TV Game 3in1  yang kemarin, TV game Pacman ini ada suaranya (musik & sound effeknya). Mirip dengan Pacman aslinya. Sebenernya sudah lama saya membuat TV Game Pacman ini. Jauh hari ketika saya masih bujang 😊 . Waktu itu masih saya rakit di breadboard terus saya pamerkan ke teman saya. Masih ingat saya, bagaimana ekspresi teman saya. Temen saya senyum-senyum dan geleng-geleng kepala sambil merekam game ini di HP nya 😅 T erima kasih  Haruhisa Udagawa , dialah yang membuat game Pacman yang keren ini .  Sayang situs aslinya sudah mati.  Tapi untung video di youtube nya masih ada.   Firmware/hex filenya bisa anda unduh di deskripsi youtube nya. Saya

  السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Alhamdulillah ya Rabb atas semua nikmat & karuniaMu ini , semoga tulisan sederhana ini mendatangkan keberkahan bagi kita semua.  Kalau tulisan yang dulu, kita sudah membuat TV Game PONG (lebih tepatnya emulator ic AY-3-8500/1). Sekarang kita coba buat TV Game yang menarik lagi, sayangnya game ini tanpa suara. Tapi menurut saya TV Game ini cukup menyenangkan untuk dirakit meskipun tanpa suara. Kemarin sore, anak saya yg kelas 1 SD senang sekali main "Sokoban" . Meskipun selalu minta dibantu meyelesaikan di tiap levelnya 😁. Dibuat oleh Ben Ryve's , a wal mula TV Game ini hanya tetris dan snake. Kemudian  oleh  Martin Sustek   ditambahkan 1 game Sokoban , sehingga menjadi TV Game 3in1. Sayang link tulisan dan file Martin Sustek sudah mati. Alhamdulillah saya masih menyimpan kedua file tersebut. File source code 2in1 game Ben Ryves dan file hex 3in1 versi tambahan Martin Sustek  (Link mati) . Untuk mikrokontrolle

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ T: "Tumben AVR Transistor Tester nya pakai LCD TFT warna, biasanya suka yang sederhana?"  J: "Pingin juga sih rakit yang pakai LCD 16x2 tapi ini sisa kit yang sudah pernah saya beli  😁." T: "Terus kenapa baru sekarang mulai menulis cara rakit AVR tester ini?" J: "Karena Firmware GM328 original nya di kunci oleh pembuatnya."   Dialog diatas adalah contoh simulasi ketika anda sebagai pembaca tulisan ini bertanya kepada saya 😅..... Baiklah kita lanjutkan tulisan ini. Pencetus awal AVR multi tester ini adalah Markus Frejek lalu dikembangkan lagi oleh Karl-Heinz Kübbeler . Untuk detail kisahnya bisa anda lihat di sini . Sebenarnya kalau mau cari dengan google, cukup banyak juga firmware alternatif yang bisa kita gunakan dan mirip dengan yang original. Tapi saya rasa kurang afdol kalau nggak pakai firmware aslinya. Jujur saya sudah rakit kit ini cukup lama, sekitar tahun 2017 dan saya sempat jual

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Awal tahun 2018 saya pertama beli bor cordless 12V merek NRT Pro ini, saat itu harganya masih Rp, 360.000 belum termasuk ongkir. Ada kisah menarik ketika saya pertama kali menggunakan bor cordless ini. Sampai akhirnya NRT Pro saya tergeletak didalam hardcase lagi selama beberapa tahun. Betul sekali, beberapa tahun. Foto disamping adalah bukti kisah tragis bor NRT Pro milik saya jatuh  dari ketinggian 2-3m  di hari pertama kerjanya 😭😭. Hari pertama kerja sudah membuat c huck/kepala bor pun patah dari casing gearbox nya. Tahun 2018 terhitung awal bor-bor cordless 12V mulai muncul di toko online. Kalaupun saya mau cari suku cadangnya, bisa dipastinya susah. Kalau pun ada pastinya mahal.  Sampai akhirnya saya putuskan untuk menyimpan kembali bor ini ke  dalam kotaknya.  Sempat juga terbersit untuk membuang bangkai bor ini daripada penuh-penuhin lemari. Tapi kok eman ya, kalau orang jawa bilang. Terpaksa balik kerja pakai obeng manual l